Rifqi Aditya Utama |
Mau lulus tepat waktu atau lulus
pada waktu yang tepat? Dilema itu selalu menjadi perbincangan hangat kalangan
mahasiswa. Belum lagi pertanyaan-pertanyaan: kapan lulus? Kapan wisuda? nanti
mau kerja di mana?
Mendapatkan gelar diploma atau
sarjana merupakan impian tiap mahasiswa. Dan menjadi kebanggaan tersendiri apabila
kita, sebagai mahasiswa, bisa menyelesaikan studi dengan cepat. Namun, tak
sedikit mahasiswa yang menyelesaikan studinya membutuhkan waktu lebih lama dari
waktu normal masa studi yang ditempuh.
Banyak faktor yang memengaruhi
lama masa studi mahasiswa di kampus. Setiap mahasiswa, tentu memiliki pilihan dan
pemikiran masing-masing mengapa mereka menempuh lama studi dengan jangka waktu
tertentu. Banyak yang beranggapan, masa kuliah yang lama, cenderung terjadi
pada mahasiswa yang tidak aktif dalam perkuliahannya. Hal itu tak selalu benar.
Ada faktor lain seperti
pengulangan mata kuliah demi mengejar Indeks Prestasi Kumulatif yang tinggi
(IPK cumlaude), mengasah keterampilan dan mencari pengalaman berorganisasi,
mengejar kualitas skripsi yang baik, dan hal positif lainnya yang dilakukan
pada masa kuliah. Hal-hal tersebut, tentu membutuhkan waktu yang intensif dan
masa studi yang lebih lama untuk penyelesaiannya.
Lalu, apakah mahasiswa yang lulus
tepat waktu sesuai dengan masa studi yang ditempuh itu lantaran mengejar target
agar cepat lulus? Memang, tingkat persaingan kerja yang tinggi di Indonesia
mendorong mahasiswa untuk cepat lulus. Tetapi, banyak yang beranggapan sarjana
yang lulus cepat biasanya tidak memiliki persiapan yang matang, karena tidak memiliki
kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang seharusnya didapatkan dari
berorganisasi.
Anggapan itu muncul karena opini
yang tercipta bahwa aktif di berbagai organisasi akan membuat masa studi lebih lama.
Alhasil muncul stigma bahwa mahasiswa yang lulus cepat merupakan mahasiswa yang
tidak aktif berorganisasi dan hanya mengejar target cepat lulus. Padahal, jika
kita lihat lebih jauh, tidak semua mahasiswa yang mempunyai kesibukan di luar
kampus akan lulus lebih lama. Banyak dari mereka yang juga lulus tepat waktu
sesuai masa studinya.
Mana yang lebih baik? Tentu saja
kita tak bisa begitu saja memberi penilaian bahwa yang satu lebih baik dari
satunya. Yang terbaik adalah lulus tepat waktu dan memiliki bekal untuk masuk
ke dunia kerja. Pengalaman yang dibutuhkan dunia kerja tidak melulu harus
didapatkan dengan mengorbankan lama waktu masa kuliah. Beberapa hal bisa kita lakukan.
Salah satunya mengatur waktu dengan bijak.
Ya, Pengalaman memang penting.
Namun, jangan sampai gelar sarjana atau diploma didapat tanpa diikuti dengan segudang
pengalaman yang sangat dibutuhkan dunia kerja. Maka, rencanakan strategi
kelulusanmu sejak dini.
Sumber : epaper SM edisi MINGGU,
19 OKTOBER 2014
No comments:
Post a Comment