Oleh Hendra Setiawan
KERJA Keras, semangat pantang
menyerah dan latihan tekun yang dilakukan Intan Ayu Lestari akhirnya berbuah
manis. Gadis kelahiran Semarang, 30 Mei 2003 itu akhirnya meraih emas
pertamanya di cabang olahraga yang digeluti yakni karate.
Tak tanggung-tanggung, siswi
kelas VI SD Krapyak itu meraih emas di kejuaraan nasional karate di Banten,
belum lama ini. Di semifinal, dia menyingkirkan karateka dari DKI Jakarta. Adapun
di partai puncak mengalahkan karateka asal pati, Amanda.
Ini merupakan emas pertamanya, setelah
pada keikutsertaan beberapa kejuaraan sebelumnya hanya peraih perunggu. Seperti
peringkat ketiga Kejurda Bupati Cup di Kendal 2013 dan, peringkat ketiga pada
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jateng, awal tahun ini.
”Saya senang, akhirnya dapat menyumbangkan
emas bagi Kota Semarang dan Jateng. Namun, saya tidak akan cepat puas. Tetapi
tetap giat berlatih agar dapat meraih prestasi di kejuaraan lainnya,” ujar karateka
yang bergabung dengan Dojo Padma Semarang dan berlatih di GOR The Club Graha Padma
itu.
Menangis
Saat dinyatakan sebagai sebagai
juara di kelas pra-pemula putri, dia menangis. Pasalnya, di saat kegembiraan
dirasakan, Intan tak ditemani orang tuanya. Saat atlet-atlet lain mendapatkan
pelukan hangat dari orang tua, putri pasangan Mulyadi dan Siti Khuzamah itu
memeluk dirinya sendiri.
Saat kejuaraan itu berlangsung,
sang ayah yang juga seorang pelatih karate tidak dapat meninggalkan Kota
Lunpia. Dia harus menjalankan tugasnya melatih di Dojo Padma. Sang ayah yang
juga membuka jasa potong rambut di Jalan Hanoman itu pun hanya menitipkan doa
kepada sang anak.
”Ketika Intan memberikan kabar dapat
meraih emas, dia menangis. Tapi saya minta dia agar tidak menangis, karena ini
menjadi ujian bagi seorang atlet. Namun, setelah telepon berakhir, saya yang menangis
terharu,” ujar Mulyadi saat ditemui di tempat jasa potong rambutnya, kemarin.
Intan kini masih aktif sebagai
siswi kelas VI di SD Krapayak Semarang. Setiap tiga kali dalam sepakan, pemegang
sabuk biru (kyu 4) itu juga rutin berlatih. Bahkan dalam beberapa kesempatan,
gadis yang tinggal di Jalan Sugriwo Dalam 3, RT 09, RW 03 itu menjadi asisten
pelatih bagi sang ayah.
Sumber : epaper SM hal 28 edisi
Selasa,7 Oktober 2014
No comments:
Post a Comment