Thursday, 16 October 2014

Anak Tukang Potong Rambut Raih Emas

Oleh Hendra Setiawan
KERJA Keras, semangat pantang menyerah dan latihan tekun yang dilakukan Intan Ayu Lestari akhirnya berbuah manis. Gadis kelahiran Semarang, 30 Mei 2003 itu akhirnya meraih emas pertamanya di cabang olahraga yang digeluti yakni karate.
Tak tanggung-tanggung, siswi kelas VI SD Krapyak itu meraih emas di kejuaraan nasional karate di Banten, belum lama ini. Di semifinal, dia menyingkirkan karateka dari DKI Jakarta. Adapun di partai puncak mengalahkan karateka asal pati, Amanda.
Ini merupakan emas pertamanya, setelah pada keikutsertaan beberapa kejuaraan sebelumnya hanya peraih perunggu. Seperti peringkat ketiga Kejurda Bupati Cup di Kendal 2013 dan, peringkat ketiga pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jateng, awal tahun ini.
”Saya senang, akhirnya dapat menyumbangkan emas bagi Kota Semarang dan Jateng. Namun, saya tidak akan cepat puas. Tetapi tetap giat berlatih agar dapat meraih prestasi di kejuaraan lainnya,” ujar karateka yang bergabung dengan Dojo Padma Semarang dan berlatih di GOR The Club Graha Padma itu.
Menangis
Saat dinyatakan sebagai sebagai juara di kelas pra-pemula putri, dia menangis. Pasalnya, di saat kegembiraan dirasakan, Intan tak ditemani orang tuanya. Saat atlet-atlet lain mendapatkan pelukan hangat dari orang tua, putri pasangan Mulyadi dan Siti Khuzamah itu memeluk dirinya sendiri.
Saat kejuaraan itu berlangsung, sang ayah yang juga seorang pelatih karate tidak dapat meninggalkan Kota Lunpia. Dia harus menjalankan tugasnya melatih di Dojo Padma. Sang ayah yang juga membuka jasa potong rambut di Jalan Hanoman itu pun hanya menitipkan doa kepada sang anak.
”Ketika Intan memberikan kabar dapat meraih emas, dia menangis. Tapi saya minta dia agar tidak menangis, karena ini menjadi ujian bagi seorang atlet. Namun, setelah telepon berakhir, saya yang menangis terharu,” ujar Mulyadi saat ditemui di tempat jasa potong rambutnya, kemarin.
Intan kini masih aktif sebagai siswi kelas VI di SD Krapayak Semarang. Setiap tiga kali dalam sepakan, pemegang sabuk biru (kyu 4) itu juga rutin berlatih. Bahkan dalam beberapa kesempatan, gadis yang tinggal di Jalan Sugriwo Dalam 3, RT 09, RW 03 itu menjadi asisten pelatih bagi sang ayah.

Sumber : epaper SM hal 28 edisi Selasa,7 Oktober 2014

No comments:

Post a Comment