Oleh Anam Sutopo
MEMBAHAS sudut kampus memang tidak pernah ada selesainya.
Dinamika kehidupan kampus menjadi spirit bagi mahasiswa tentang arti dan makna
pendidikan. Mahasiswa bisa memperoleh ilmu secara langsung dari dari dosen,
karena esensi dari tatap muka perkuliahan adalah terjadinya proses pendidikan
untuk mentransfer ilmu dari dosen ke mahasiswa.
Tetapi, di kampus mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu
melalui pendidikan regular yang tercermin dari proses transfer ilmu dari dosen
ke mahasiswa. Di kampus, mahasiswa dapat meningkatkan potensi yang dimiliki
melalui pembinaan bidang III, yaitu bidang kemahasiswaan, baik dalam rangka
pemenuhan kebutuhan yang bersifat penalaran, minat bakat, maupun kesejahteraan
mahasiswa.
Semua kebutuhan itu dapat dilakukan dengan mengikuti
ekstrakurikuler atau bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk
mengikuti berbagai pelatihan. Salah satu unit kegiatan mahasiswa adalah Lembaga
Pers Kampus.
Pendidikan di kampus adalah upaya mengembangkan potensi
mahasiswa, baik potensi fisik cipta, rasa, maupun karsa, agar menjadi nyata dan
dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan tinggi ini adalah
cita-cita kemanusiaan yang universal. Jadi, pendidikan di kampus bertujuan
menyiapkan calon intelektual dalam keseimbangan, kesatuan. dinamis. guna
mencapai tujuan hidupnya.
Dengan kata lain, pendidikan dapat dipahami sebagai tahapan
yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan mahasiswa,
keluasan bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam
kurikulum
Karena itu, pendidikan diberikan secara terorganisasi dan
berjenjang, baik yg bersifat umum maupun khusus, dinamakan pendidikan formal.
Secara umum pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu proses yang bertujuan
mengembangkan sikap, kemampuan, dan tingkah laku mahasiswa tanpa menghiraukan
suku, jenis kelamin, kepercayaan, dan kemampuan.
Di samping itu, perbaikan kehidupan hanya dapat dilakukan
dengan memperbaiki sistem pendidikan. Karena itu, diperlukan tidak saja
pendidikan regular, tetapi juga pendidikan ektrakurikuler, salah satunya adalah
pendidikan pers kampus yang dilakukan melalui berbagai unit kegiatan mahasiswa
ataupun berbagai kegiatan pelatihan jurnalistik di luar kampus.
Pribadi Matang
Pendidikan pers kampus penting, karena ada empat alasan utama.
Alasan ini akan memperkokoh mahasiswa untuk menjadi pribadi yang matang yang
siap menekuni profesi dalam memajukan kualitas kehidupan bangsa melalui profesi
yang dipilih.
Pertama, terjadinya proses transfer ilmu jurnalistik. Melalui
pendidikan pers kampus terjadi interaksi antara pembimbing atau pelatih dengan
mahasiswa, antara mahasiswa senior dengan junior, antara mahasiswa yang pintar
dengan yang kurang pintar. Proses interaksi ini akan melahirkan terjadinya
transfer ilmu jurnalistik dari yang satu ke yang lain.
Kedua, terbentuknya leadership yang matang dan andal. Ketiga,
pendidikan pers kampus mampu mewujudkan alih manajemen pengelolaan media.
Dengan bergabung pada unit kegiatan pers kampus, mahasiswa dapat mengenal
manajemen pengelolaan pers atau media.
Yang terakhir adalah terbentuknya kemandirian mahasiswa,
sehingga mampu menjadi wirausaha baru. Pendidikan jurnalistik tidak hanya
memberikan alih manajemen, tetapi juga alih teknologi. Tidak mungkin pers
meninggalkan teknologi apalagi media online. Dengan adanya alih teknologi tentu
kreativitas akan berkembang pada bisnis online. Jadi, pendidikan pers kampus
yang juga mengembangkan alih teknologi mampu membentuk pribadi mahasiswa yang
mandiri, yang memiliki nilai kemandirian, bahkan tidak mustahil mampu menjadi
wirausaha baru.
Dengan demikian, pendidikan maupun pelatihan pers kampus
semakin menjadi signifikan dalam membentuk mahasiswa yang andal sebagai
intelektual muda sekaligus calon tenaga profesional muda.
Dr Anam Sutopo SPd MHum, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sumber : Epaper SM edisi Senin, 9 November 2015 Hal 22
No comments:
Post a Comment